Minggu, 14 Oktober 2012

Terbukti Vegetarian Berumur Lebih Panjang

Jakarta - Selama ini, kita tahu bahwa sayuran dan buah bermanfaat bagi kesehatan. Nutrisi alaminya lebih mudah diserap oleh tubuh. Kini, sebuah penelitian menyebutkan bahwa vegetarian dapat berumur lebih panjang dibanding mereka yang memakan daging.

Vegetarian adalah orang yang menganut vegetarianisme atau tidak mengonsumsi daging hewan. Meski demikian, biasanya mereka menyantap produk turunan hewan seperti telur, madu, dan susu.

Di lain pihak, pelaku veganisme atau vegan hanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman. Dengan tegas mereka menolak mengonsumsi atau memakai produk berbahan hewan. Umumnya, alasan vegetarian atau vegan adalah karena kesehatan, lingkungan, etika, atau keyakinan.

Tim peneliti dari Loma Linda University di California, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa vegetarian dapat hidup lebih lama. Hal ini berdasarkan serangkaian riset yang dikerjakan pada 1970-an dan 1980-an.

Saat itu, mereka meneliti puluhan ribu penganut Kristen Advent (Seventh-day Adventist Church). Pasalnya, aliran kepercayaan ini menekankan pada hidup sehat dan vegetarianisme.

Kemudian, riset tersebut dilanjutkan pada 2002 atas izin National Institutes of Health AS. Kali ini, penelitiannya diberi nama 'Adventist Health Study 2'. Studi yang sudah setengah jalan ini melibatkan 96.000 orang di AS dan Kanada. Setengah populasi penelitian ini vegetarian dan sebanyak 25% merupakan orang Afrika Amerika.

"Riset ini menghasilkan temuan yang sama dramatisnya," ujar Gary E. Fraser, MD, PhD, pada Food & Nutrition Conference & Expo, Academy of Nutrition and Dietetics' 2012.

Menurut berita yang dilansir Huffington Post (12/10/12), pria vegetarian penganut Kristen Advent hidup hingga usia rata-rata 83,3 tahun. Artinya, mereka hidup 9,5 tahun lebih lama dibanding warga California lain. Sementara itu, wanita vegetarian dapat hidup sampai umur rata-rata 85,7 tahun atau 6,1 tahun lebih lama.

Studi ini juga menyebut bahwa makanan yang dikonsumsi vegetarian dapat menurunkan risiko terhadap penyakit. Buah, sayuran, dan kacang-kacangan, misalnya, dapat mencegah kanker, penyakit jantung, serta diabetes tipe 2. Tak hanya itu, pola makan ini juga dapat mengontrol indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, dan menyehatkan otak.

Dibanding mereka yang mengonsumsi daging, berat badan vegan 13,6 kg lebih ringan dan BMInya lebih rendah lima angka. Vegetarian dan vegan juga berisiko lebih rendah mengalami resistensi insulin, kondisi yang menjadi cikal bakal diabetes tipe 2.

Pescovegetarian (vegetarian yang juga mengonsumsi ikan) serta semivegetarian (vegetarian yang sesekali menyantap daging hewan) memiliki perlindungan menengah terhadap penyakit terkait gaya hidup.

Selain itu, Adventist Health Study 2 juga menyebutkan bahwa orang yang ramping cenderung berolahraga rutin, menyantap makanan yang berasal dari tanaman, serta menghindari rokok dibanding orang gemuk. Artinya, banyak faktor mendorong kesehatan partisipan ini secara menyeluruh.

Penelitian ini juga membantah temuan sebelumnya. Dulu, sebuah riset menyebutkan bahwa pada usia 85, orang obesitas lebih rendah risikonya meninggal dunia dibanding mereka yang berat badannya normal. Berbeda dengan studi terkini, bahwa orang Afrika-Amerika yang obesitas berkurang harapan hidupnya hingga 6,2%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar